Selasa, 02 Mei 2017

Pelukan Penawar ..

Hujan Pembangkit Kenangan ..




                Hujan baru saja mereda. Menyisakan genangan air yg membuat jalan menjadi licin.
Dan aku, lagi² teringatkan kamu. Perihal jalan yg licin, juga ketakutanku ketika melewatinya. Pada siapa aku harus mengadu, jika selama ini hanya kamu tempatku membagi segalaku? Sedihku, keluhku, kecemasanku, tangisku?
Padamu ku bagi segala punyaku. Padamu aku berani menunjukkan sisi terlemahku. Padamu ku letakkan segenap harap. Tapi pada akhirnya, sia² segala yg ku bagi. Usai sudah, hanya sampai disini.
Capt, aku belum mampu mengenyahkanmu dari fikiran juga perasaan. Maaf~

Seminggu Tanpamu ..

Jumat, 28 April 2017

Rasa yang tak terbayangkan ..



  Lagi lagi teringatkan akan kamu.
Hal sederhana yg nyatanya mampu membangkitkan kenangan lalu. Memaksa selapis tipis cairan mengalir dari mataku.
Kau ingat, Tuan? Malam itu, sebelum kamu mengutarakan rentetan kalimat maha dahsyat yg seketika memporakporandakan hatiku. Aku memintamu menghentikan laju motor di depan sebuah minimarket. Aku meminta ini, minuman yogurt kemasan.
Aku ingat betul bagaimana caramu memanggilku sewaktu ingin memberitahuku, rasa yang aku mau kebetulan sedang kosong, tak tersedia di etalase pendingin.
"Mbil, mix berry kosong. Gantos mix fruit nopo blueberry?" katamu waktu itu.
"Mix fruit mawon" jawabku menyunggingkan senyum.
Siapa sangka, itu adalah malam terakhir kebersamaan kita 😢
Tuan .. Aku rindu ..
Benar² merindukanmu ..







Rasa yg tak pernah terbayangkan olehku, jauh lebih asam dari rasa yogurt ini. Terima kasih, Capt.

Akhir Cerita Cinta 🎶

Kamis, 27 April 2017

Caraku Mengabadikanmu ..

Entah atas dasar apa aku mengabadikanmu dalam tiap aksaraku. Yang aku tau, aku butuh tempat untuk mencurahkan segala rasaku ~selain padaNya, tentu saja.
Tuan .. Aku kelimpungan mencari pengalihan sesak di dadaku. Aku lebam dihajar rindu tiap waktu.
Aku kelelahan mengurai air mata di tiap sujudku. Hanya karena kamu. Ya, kamuku yang dulu.
Tuan .. Seandainya saja waktu kembali mempertemukan kau dan aku, akankah sanggup aku memintamu untuk tak beranjak pergi meninggalkanku? Mampukah aku meluapkan segala rasa, asa juga derita oleh sebabmu.
Tuan .. Seandainya waktu itu kamu mampu, menangkap isyarat dibalik kedua bola mataku. Isyarat dibalik sorot mata yang meminta untuk kau tetap tinggal, yang mengiba dibalik derai air mata.
Tuan .. Aku mencintaimu, bahakan setelah ketiadaanmu, aku tetap menggilaimu.


Aku ingat, ini bunga yang keempat kalinya darimu. Bunga mawar merah muda, kesukaanku.

Tuan, aku rindu ..

Pelukan Penawar ..

 Senja tadi, bertemankan secangkir teh hangat, setangkup roti keju, juga sesisir pisang susu.         "Vian sudah berangka...